Berbagai pertanyaan muncul ketika dihadapkan pada situasi seperti ini. Apakah benar demikian? dan bagaimana cara mengimbangi agar tiket masuk bisa saya dapatkan?
Pernah kalian terbesit pertanyaan-pertanyaan ini? atau bahkan anda mulai ragu dengan nilai rapormu selama ini. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan jalur penerimaan mahasiswa S1 yang diseleksi dari capaian nilai rapor selama proses pendidikan SMA baik dengan kurikulum 2006 maupun 2013.
Nah, artikel ini akan membahas tentang peran sertifikat kompetisi atau non-kompetisi dalam SNMPTN dan kontribusinya terhadap kelulusan anda. Untuk itu mari baca sampai selesai agar informasi yang anda dapatkan bisa dicerna dengan baik.
Indikator Penilaian Tingkat Pertama: Sekolah/Madrasah
Berikut ini indikator yang dapat digunakan sebagai pertimbangan awal SNMPTNmu nanti:
- Sekolah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibuktikan dengan NSPN
- Akreditasi Sekolah yang telah ditetapkan
- Pangkalan data nilai siswa sekolah
Indikator Penilaian Tingkat Peserta didik
Berikut ini merupakan indikator yang dapat digunakan sebagai pertimbangan penilaian tingkat peserta didik:
- Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN
- Memiliki NISN dan terdaftar di PDSS
- Memiliki nilai rapor semester 1 s.d. 5 yang telah diisikan di PDSS
- Peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah Portofolio.
Persepsi SNMPTN
Berdasarkan beberapa informasi di atas, bahwa indikator utama SNMPTN adalah berasal dari sekolah dan peserta didik. Sekolah harus terdaftar di KEMDIKBUD dan terakreditasi A, B, dan C. Sementara itu, peserta didik perlu memiliki prestasi baik di level kabupaten sampai nasional. Memiliki rekam nilai yang terbaik dan tidak dimanipulasi. Nilai telah didata pada PDSS tingkat sekolah.

Sertifikat merupakan indikator penentu kelulusan tingkat kedua setelah anda memasukan nilai rapor. Sementara itu, rapor merupakan kunci kelulusan dan keberhasilan studi anda selama di SMA. Nilai rapor yang baik (sangat baik) belum tentu memenuhi kriteria penilaian akhir. Di sisi lain juga begitu, jika nilai anda pas-pasan tetapi memiliki piagam juara pasti akan sia-sia. Hal ini dikarenakan Piagam/pengakuan adalah modal anda dalam menyuksesi seleksi SNMPTN ini. Tidak hanya piagam yang mencukupi, indikator eligibilitas juga menjadi salah satu titik awal anda bisa mendapatkan tiket kelulusan tersebut.
Perhatikan simulasi SNMPTN berikut ini:
Nama Peserta | Rata-rata Sem 1-5 | Rata-rata Sem 3-5 | Keunggulan | Penerimaan |
---|---|---|---|---|
Sherly Amanda | 88 | 87 | 1. Juara 2 OSN Tingkat Provinsi 2. Juara 1 Kompetisi Kedokteran Komfesta | Diterima |
Choky Situangkhara | 80 | 81 | 1. Juara 1 APBN Kemenkeu | Tidak Lolos |
Firda Mamalika | 90 | 94 | – | Diterima |
Lisyana Rizalta | 80 | 79 | – | Tidak Lolos |
Berdasarkan hasil di atas, menunjukkan bahwa pentingnya anda memiliki nilai yang eligibel dan piagam juara, sebab piaham mencerminkan golden ticket di saat nilai anda masuk pada ambang batas terbawah. Namun itu semua tergantung pada tingkat eligibilitas sekolahmu. Jika nilai 80 dirasa tidak dapat masuk eligibel maka sertifikatmu akan sia-sia.
Jadi, sertifikat juara itu penting untuk meyakinkan universitas/ptn dalam proses seleksi saat nilai kamu berada di area sedang (85-89).
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)